Menu

Translate

Permisalan penghitungan Biaya Masuk Supermarket


Permisalan penghitungan Biaya 



Permisalan penghitungan Biaya Masuk Supermarket
Permisalan penghitungan Biaya Masuk Supermarket
Produk Madu untuk memasuki supermarket atau minimarket membutuhkan beberapa biaya antara lain listing fee dan sewa rak. Listing fee adalah biaya saat masuk, besarnya berbeda beda untuk masing masing supermarket dan minimarket, dengan besaran kira kira 400 sampai 800 ribu.(data November 2012) Untuk minimarket nasional seperti Indo**** (dikodekan dengan I) dan alf***** (dikodekan dengan A) mewajibkan untuk membayar listing dan sewa rak secara nasional pada seluruh tokonya. Jadi tinggal kita kalikan saja.
Untuk A>> katakanlah sekarang ada 4000 gerai, dikalikan 400.000 (perkiraan kasar) = 1,6 M.
Untuk I >> Katakanlah ada 6000 gerai, dikalikan 400.000 (juga kasar) = 2,4 M.
Jadi pada awal masuk saya harus membayar 4 M.
Biaya sewa rak minimarket adalah biaya perbulan yang dibayarkan dan diwajibkan sebagai syarat barang kita dipajang diminimarket dan supermarket tersebut. Biaya ini bervariasi untuk tiap tiap minimarket dan supermarket dengan besaran kira kira 400-800.000 perbulan. Untuk minimarket berskala nasional, seperti *lfa****** dan Indo****** mewajibkan kita untuk membayar ke semua jaringannya, Jadi tinggal dikalikan saja.
Untuk A>> katakanlah sekarang ada 4000 gerai, dikalikan 400.000 (perkiraan kasar) = 1,6 M.
Untuk I >> Katakanlah ada 6000 gerai, dikalikan 400.000 (juga kasar) = 2,4 M.
Jadi perbulan saya harus mengeluarkan 4 M.

Untuk pertoko, berarti keuntungan yang saya dapat haruslah diatas 400.000 untuk menutup operasional dan membayar gaji pegawai dan mendapatkan laba. Saya hitung kasar target perbulan 600.000

Perhitungan ini belum termasuk jika madu tersebut mengklankan diri di televisi, serta membayar agensi dan artis. 

Jika perbotol keuntungan saya sebesar 2.000 maka perbulan saya harus menyetor 300 botol.
Karena minimarket nasional mensyaratkan ketersediaan barang untuk semua outlet maka
untuk A >> 300 x 4000 outlet = 1200 rb botol
untuk I >> 300 x 6000 outlet = 1800 rb botol.
Total perbulan 3 juta botol.
Pertahun 36 juta botol.
Jika perbotol terdapat 0.3 Kg madu (perhitungan kasar rata rata) berarti 10.800 Ton madu pertahun.

Jika di jawa terdapat 200 peternak lebah dengan produksi 4 ton pertahun (perhitungan kasar juga) maka hanya dapat mensupply 800 ton. Dimanakah saya mencari 10.000 ton madu lainnya?

Ini adalah proyeksi minimarket saja. Jika supermarket (Gi*** He** Li** Her* dan C********) dan semua apotik  (*24) ada , berarti perhitungannya berbeda lagi.


Pertanyaan tambahan;

  1. jika cuaca bersahabat maka panen madu bisa melimpah, tetapi jika cuaca tidak bersahabat (seperti tahun 2007 sampai 2011 lalu, diikuti 2013 ini) dimana tidak ada bunga, yang ada hanya hujan, angin kencang dan puting beliung serta kabar banyak peternak lebah  yang gulung tikar, dimanakah saya mencari 10.000 ton madu lainnya? 
  2. Jika terdapat 3 brand di dalam suatu minimarket, brand lokal, brand nasional, dan brand minimarket tesebut, berarti terdapat kebutuhan madu dalam 1 tahun adalah 30.000 ton madu, bagaimanakah pabrik madu pabrik madu ini mendapatkan madu yang asli dan berkualitas?
  3. Apakah industri farmasi dan perusahaan jamu di Indonesia tidak membutuhkan madu sebagai bahan? Jika mereka juga membutuhkan madu, apakah tidak terjadi persaingan dengan perusahaan perusahaan madu tersebut?


Apakah anda tahu? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, Moderasi diaktifkan untuk menghindari spam, secepatnya pesan akan dibalas setelah terbaca. Terimakasih

© Raja Madu Madu Raja